Pondok Pesantren Azzainiyyah: Benteng Ilmu Salafi di Tengah Keindahan Sukabumi

PENDAHULUAN :
Di lereng pegunungan hijau kota Sukabumi, Jawa Barat, berdiri kokoh Pondok Pesantren Azzainiyyah sebagai mercusuar pendidikan Islam yang menggabungkan tradisi salafi dengan pendidikan modern.
Berlokasi di Jl. Pondok Halimun, Nagrog, Sinar Barokah, Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, pesantren ini bukan hanya lembaga pendidikan, tapi juga pusat dakwah yang melahirkan generasi insan kamil. Dengan luas lahan sekitar 7 hektar, Azzainiyyah telah menjadi rujukan bagi ribuan santri, mengukir sejarah panjang sejak berdiri hampir setengah abad lalu.

SEJARAH PERJALANAN DAN PENDIRI :

Pondok Pesantren Azzainiyyah lahir dari visi seorang ulama karismatik, KH. Zezen Zainal Abidin Bazul Asyhab (Pangersa Uwa atau Ajengan Jejen), yang lahir pada 17 Februari 1955 di Sukabumi. Pendidikannya dimulai di pesantren lokal seperti Pabuaran di bawah KH. Mahmud, lalu Sirojul Athfal (sekarang Almasthurriyyah) Tipar, Riyadhul Mutafakkirin Cibeureum, hingga Sadang Garut dan Miftahul Huda Ciamis untuk mendalami fiqih dan balaghoh—sehingga dijuluki "Abuy Bulagho".
Pada 1978, setelah kembali ke kampung halamannya di Nagrog, ia mendirikan lembaga ini awalnya bernama Darul Falah sebagai pengajian malam untuk warga setempat. Didampingi istrinya, Hj. Siti Aisyah (Pangersa Umi), nama berubah menjadi Pondok Pesantren Darurrohman seiring berdirinya yayasan badan hukumnya, dan akhirnya Azzainiyyah pada 3 Januari 1978 (beberapa sumber menyebut 4 atau 13 Januari).
Kini, kepemimpinan dilanjutkan putranya, KH. Aang Abdullah Zein, yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Sukabumi.
Prestasi pendirinya diabadikan dengan pengubahan nama Jl. Pondok Halimun menjadi Jl. KH. Zezen Zainal Abidin pada Mei 2025, menghormati kiprahnya sebagai pimpinan MUI Sukabumi dan Syuriah NU Jawa Barat.

VISI DAN MISI :
Visi Azzainiyyah tegas: "Terwujudnya Insan Kamil yang bermanfaat bagi Agama, Bangsa, dan Negara."
Misi utamanya mencakup pembentukan akhlak mulia melalui pendekatan salafi, penguasaan kitab kuning klasik, dan integrasi ilmu agama dengan umum. Pesantren ini menolak sekulerisme, fokus pada dakwah profesional via metode tasyhrih (analisis teks) dan muhadhoroh (latihan pidato), sambil menanamkan nilai sufi melalui tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah.
Di era digital, visi ini diperkuat kolaborasi dengan LBMNU Jabar, seperti Sekolah Bahtsul Masail (SBM) ke-20 pada Mei 2025 dengan tema "Mencetak Kader Aktivis Bahtsul Masail yang Handal dan Tangguh," melibatkan santri, DMI, dan MUI setempat.

SISTEM PENDIDIKAN :
Azzainiyyah mengusung model salafi Riyadhul Alfiyah wal Hikam untuk santri mondok (lebih dari 150 santri putra-putri), dengan kajian harian kitab kuning seperti Al-Hikam.
Pendidikan formal lengkap: RA, MI, MTs, SMP, MA, SMA, SMK (fokus otomotif), hingga kerjasama dengan STAI Sukabumi untuk perguruan tinggi. Total siswa sekitar 800, dengan jadwal pagi untuk sekolah umum dan sore untuk keagamaan. Ekstrakurikuler mencakup tahfidz Quran, marawis, hadrah, olahraga (sepak bola, silat, basket), dan klub bahasa Inggris-Arab.
Fasilitas modern seperti lab IPA, komputer, perpustakaan, masjid Al-Iqomah, asrama, dan bengkel otomotif mendukung pembelajaran holistik.

PRESTASI DAN KEGIATAN UNGGULAN:

Prestasi gemilang Azzainiyyah termasuk Juara II Musabaqah Syarhil Quran (MSQ) dan MHQ 2019 tingkat SMA/MA wilayah Cianjur-Sukabumi-Bogor.
Kegiatan rutin meliputi pengajian bulanan diikuti 5.000+ jamaah tarekat, Manakib Syekh Abdul Qadir Jaelani setiap 9 Muharram (sekaligus wali santri bertemu anak).

PERAN DALAM MASYARAKAT DAN MASA DEPAN:

Sebagai salah satu dari 1.000 pesantren di Sukabumi, Azzainiyyah berperan cegah disintegrasi bangsa melalui dakwah dan pendidikan inklusif.
Pesantren ini terbuka bagi calon santri nasional, menjanjikan masa depan cerah bagi pendidikan Islam di Sukabumi.

Azzainiyyah bukan sekadar pondok, tapi warisan hidup yang terus mengalir, membentuk generasi tangguh di tengah dinamika zaman.

Sumber : Dari berbagai sumber.
Penulis adalah Alumni Azzainiyyah yang lulus tahun 2003

Komentar

Anonim mengatakan…
Jazaakillaah ahsanal jazaa atas review nya untuk Azzainiyyah .. baarokallaahulak..

Semoga Blognya semakin berkembang dengan konten yang lebih luas lagi..

Good Luck Usth Sri..

Postingan populer dari blog ini

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-80

Manfaat Kecerdasan Buatan (AI) bagi Guru Madrasah Ibtidaiyah